Islam memiliki sejumlah panduan dan larangan bagi ibu hamil yang bertujuan untuk menjaga kesehatan serta keberkahan kehamilan. Setiap calon ibu tentunya menginginkan kelahiran yang sehat dan aman bagi buah hatinya. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk menjauhi larangan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam agar janin yang dikandung tumbuh dengan baik. Berikut beberapa larangan ibu hamil menurut Islam yang perlu diperhatikan.
Islam tidak menetapkan aturan khusus bagi ibu hamil, namun ada beberapa larangan yang sebaiknya dihindari. Hal ini bertujuan agar ibu hamil dan janinnya mendapat keberkahan dari Allah SWT. Berikut adalah pantangan bagi ibu hamil yang perlu diperhatikan menurut Islam:
Salat merupakan kewajiban utama bagi setiap Muslim, termasuk ibu hamil. Meskipun kehamilan bisa menjadi kondisi yang melelahkan secara fisik dan mental, salat lima waktu harus tetap dilaksanakan. Islam memberikan kemudahan bagi ibu hamil untuk menjalankan salat dengan duduk atau berbaring jika tidak mampu berdiri. Rasulullah SAW bersabda: "Salatlah sambil berdiri, jika tidak mampu, salatlah sambil duduk, dan jika tidak mampu, salatlah sambil berbaring." (HR. Bukhari).
Makanan dan minuman yang haram sebaiknya dihindari oleh ibu hamil. Segala asupan yang dikonsumsi ibu akan berpengaruh pada perkembangan janin. Allah SWT melarang umat-Nya mengonsumsi makanan haram seperti bangkai, darah, dan daging babi (QS. Al-Maidah: 3). Menghindari makanan haram tidak hanya bermanfaat bagi ibu, tetapi juga membawa keberkahan bagi bayi yang dikandungnya.
Ibu hamil sebaiknya menghindari perkataan yang buruk, seperti menghina atau menggunjing. Dalam Islam, bergunjing atau ghibah adalah perbuatan yang dilarang dan dapat membawa dampak negatif pada diri sendiri. Allah berfirman, “Janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati?” (QS. Al-Hujurat: 12). Menghindari perkataan kasar penting agar anak yang lahir tumbuh menjadi pribadi yang baik.
Islam sangat melarang umatnya untuk melakukan syirik, baik syirik kecil maupun besar. Banyak ritual tradisional yang masih dilakukan dalam budaya masyarakat, seperti ritual khusus saat kehamilan. Jika ritual tersebut tidak berlandaskan ajaran Islam, sebaiknya dihindari karena dapat menjerumuskan pada syirik kecil. Larangan ini bertujuan agar kehamilan berlangsung dalam keberkahan dan rahmat Allah SWT.
Dalam Islam, suami adalah pemimpin dalam rumah tangga, dan istri wajib menghormatinya. Ibu hamil sebaiknya menjaga hubungan baik dengan suaminya. Durhaka kepada suami dapat mempengaruhi mental dan spiritual ibu selama kehamilan. Islam mengajarkan keluarga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah, sehingga menjaga hubungan yang baik menjadi penting demi kesehatan psikologis ibu hamil.
Menutup aurat merupakan kewajiban bagi setiap perempuan Muslim, termasuk ibu hamil. Keluar rumah tanpa mahram pun sebaiknya dihindari agar tidak terjadi fitnah dan menjaga keselamatan ibu. Allah berfirman, “Hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya dan janganlah menampakkan perhiasannya...” (QS. An-Nuur: 31). Selain itu, keluar tanpa mahram dapat membuka kesempatan fitnah dan ancaman bagi keselamatan ibu hamil.
Stres merupakan hal yang sebaiknya dihindari selama masa kehamilan, karena dapat memengaruhi kondisi kesehatan ibu dan janin. Ibu hamil yang mengalami stres berlebihan bisa meningkatkan risiko masalah kesehatan pada janin. Cobalah untuk mengurangi stres dengan menjaga ketenangan dan berzikir agar mental ibu tetap positif.
Selain larangan yang dianjurkan dalam Islam, ibu hamil juga sebaiknya menghindari beberapa hal berikut demi kesehatan kehamilan yang optimal:
Kebiasaan merokok atau mengonsumsi alkohol sangat berbahaya bagi janin. Rokok mengandung nikotin yang dapat menyebabkan kelahiran prematur, sedangkan alkohol berpotensi menyebabkan sindrom Fetal Alcohol Syndrome (FAS) pada bayi. Oleh karena itu, ibu hamil sebaiknya menghindari dua hal ini agar bayi lahir dalam kondisi sehat.
Makanan mentah atau setengah matang, seperti sushi atau daging yang tidak dimasak sepenuhnya, sebaiknya dihindari. Makanan tersebut berpotensi membawa bakteri berbahaya yang bisa membahayakan kesehatan janin dan ibu.
Diet berlebihan dapat menyebabkan kekurangan nutrisi yang penting bagi pertumbuhan janin. Pada masa kehamilan, ibu memerlukan asupan nutrisi yang cukup agar bayi dalam kandungan berkembang secara optimal. Pastikan untuk mengonsumsi makanan sehat dan bergizi tinggi, seperti sayuran, buah-buahan, dan protein.
Dengan menghindari pantangan tersebut, ibu hamil dapat menjalani kehamilan yang sehat dan terhindar dari berbagai risiko yang mungkin terjadi. Menjalani kehamilan sesuai dengan anjuran Islam serta menjaga asupan dan aktivitas yang bermanfaat akan membantu calon ibu untuk mendapatkan keberkahan serta keselamatan bagi dirinya dan bayinya.
Baca Juga: Mimpi Melihat Pocong: Tafsir dan Makna Menurut Islam
Baca Juga: Weton Jodoh yang Dilarang: Panduan dan Solusi Menurut Primbon Jawa