Kiai Kolodete, tokoh yang dihormati di Dieng dan sekitarnya, dikenal sebagai nenek moyang anak-anak berambut gimbal. Meskipun keberadaannya masih menyisakan misteri, pengaruh Kolodete terhadap budaya setempat sangat signifikan. Setiap tahun, acara ruwat pemotongan rambut gimbal menjadi daya tarik wisata dalam Dieng Culture Festival.
Dalam webinar yang diadakan oleh Komunitas Kolodete pada 9 Agustus 2024, Rinto Budi Santosa, Ketua MGMP Sejarah SMA Provinsi Jawa Tengah, memaparkan bahwa ada beberapa versi tentang Kolodete. Ada yang mengaitkannya dengan Hindu, ada pula yang dengan Islam. Namun, semuanya sepakat bahwa Kolodete adalah salah satu pendiri awal Wonosobo dan moyang dari anak-anak berambut gimbal.
Menurut Rinto, Kolodete bersumpah bahwa sebelum masyarakat Dieng sejahtera, akan ada anak-anak yang lahir dengan rambut gimbal. Keunikan ini masih bisa ditemukan hingga sekarang, di mana anak-anak berambut gimbal kerap kali menarik perhatian wisatawan yang datang ke Dieng.
Ritual pemotongan rambut gimbal atau ruwat menjadi bagian dari tradisi yang sangat dinantikan. Dalam tradisi ini, anak-anak berambut gimbal akan mengajukan permintaan yang harus dipenuhi sebelum rambut mereka dipotong. Menariknya, permintaan mereka biasanya sederhana, seperti meminta kambing, tempe kemul, atau hal-hal yang tidak memberatkan orang tua.
Heri Susanti, salah satu peserta webinar, menceritakan pengalamannya dengan anak berambut gimbal. Meskipun berasal dari Jawa Timur, anaknya yang memiliki rambut gimbal sembuh tanpa ritual larungan seperti di Wonosobo. Mereka menjalankan selamatan dengan bacaan yasin tahlil dan memenuhi permintaan anaknya. Setelah itu, rambut gimbal anaknya sembuh.
Webinar ini juga merupakan bagian dari persiapan menyambut Dieng Culture Festival yang akan digelar pada akhir Agustus. Ketua Komunitas Kolodete, Sugiono Wonodipuro, berharap festival ini dapat memperkaya pengetahuan budaya masyarakat serta menarik lebih banyak wisatawan untuk datang langsung ke Dieng.
Sugiono menyampaikan harapannya agar masyarakat lebih mengenal budaya Wonosobo, khususnya mengenai anak-anak berambut gimbal dan sejarah Kiai Kolodete. Ia juga berharap para guru sejarah dapat menggunakan informasi ini sebagai bahan pembelajaran bagi siswa, sehingga warisan budaya ini tetap lestari.
Kiai Kolodete bukan hanya tokoh mistis yang menarik untuk dibahas, tetapi juga bagian penting dari budaya dan tradisi masyarakat Dieng dan Wonosobo. Dengan memahami sejarah dan legenda di balik tokoh ini, kita bisa lebih menghargai dan melestarikan budaya lokal yang kaya akan nilai-nilai luhur.
Baca Juga: Viral Data ASN Bocor: Investigasi dan Mitigasi Risiko
Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Jusuf Hamka Mundur dari Partai Golkar