Menjalani dua peran sebagai profesional dan pengurus rumah tangga seringkali menjadi tantangan besar, terutama bagi perempuan. Banyak ibu yang merasa terbagi antara tuntutan pekerjaan dan tanggung jawab keluarga, sehingga keseimbangan antara keduanya menjadi sulit untuk dicapai. Namun, bukan berarti hal itu mustahil dilakukan.
Keseimbangan antara karir dan keluarga bukan hanya tentang membagi waktu secara merata, tetapi juga tentang membuat prioritas dan menjaga kualitas dalam dua peran tersebut. Jika tidak diatur dengan baik, ketimpangan dapat memicu stres, konflik dalam rumah tangga, bahkan burnout secara mental.
Sebelum mengetahui cara menyeimbangkan keduanya, penting untuk mengenali berbagai tantangan yang kerap dihadapi ibu bekerja.
Banyak ibu pekerja harus berhadapan dengan jam kerja yang kaku dan tidak bisa disesuaikan dengan kebutuhan keluarga. Hal ini menjadi masalah saat anak sakit atau ada acara keluarga penting yang tidak bisa dihindari.
Ketika harus memilih pekerjaan dibanding menemani anak, perasaan bersalah sering muncul. Padahal, keputusan tersebut sering kali diambil demi kebaikan keluarga secara finansial maupun masa depan.
Tak sedikit perempuan yang menjalani semuanya sendirian, tanpa dukungan pasangan, orang tua, atau lingkungan kerja yang memahami. Minimnya dukungan bisa membuat seorang ibu merasa terisolasi dan kelelahan.
Di beberapa tempat, ibu yang bekerja masih sering dianggap mengabaikan keluarganya. Stigma sosial ini menambah tekanan psikologis yang sebenarnya tidak perlu ada.
Berikut adalah beberapa langkah strategis yang bisa Anda ambil untuk menyeimbangkan kehidupan profesional dan pribadi secara lebih sehat dan harmonis.
Buat daftar aktivitas yang harus Anda lakukan setiap hari. Pilah mana yang bersifat prioritas dan mana yang bisa ditunda. Dengan begitu, Anda bisa memaksimalkan waktu dan energi hanya untuk hal yang penting.
Manfaatkan teknologi seperti aplikasi pengingat, kalender digital, hingga software manajemen tugas untuk mengorganisasi waktu Anda. Ini sangat membantu agar Anda tidak kewalahan menjalani dua peran sekaligus.
Libatkan pasangan dalam diskusi harian tentang kebutuhan rumah tangga dan pembagian tugas. Dengan komunikasi yang baik, beban pun bisa dibagi secara adil.
Banyak perusahaan kini sudah lebih terbuka terhadap kebijakan fleksibilitas jam kerja, work from home, atau hybrid. Anda bisa mendiskusikannya dengan atasan atau HR agar bisa menyesuaikan ritme kerja dengan kehidupan pribadi.
Merawat diri adalah bagian penting dari menjaga keseimbangan. Ambil waktu sejenak setiap hari atau minggu untuk melakukan aktivitas yang Anda sukai, seperti membaca, yoga, atau sekadar minum kopi tanpa gangguan.
Banyak perusahaan mulai menyadari pentingnya keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Beberapa dukungan yang bisa ditawarkan oleh perusahaan antara lain:
Rasa lelah fisik seringkali bisa diatasi dengan istirahat, tetapi kelelahan emosional lebih sulit untuk ditangani. Cobalah beberapa tips ini untuk menjaga kestabilan emosi:
Menyeimbangkan karir dan keluarga memang penuh tantangan, tetapi bukan hal yang tidak mungkin. Dengan strategi yang tepat, dukungan dari lingkungan, dan kemampuan mengenali kebutuhan diri sendiri, setiap perempuan bisa menjalani dua peran tersebut secara maksimal dan bahagia.
Baca Juga: Kenapa Tidak Boleh Mencium Bayi Sembarangan? Ini Penjelasannya