3 ‘Kealpaan’ Pola Asuh Han-seo di K-Drama ‘Vincenzo’ yang Bisa Jadi Pelajara

pola-asuh-anak-di-vincenzo pola-asuh-anak-di-vincenzo

Baru-baru ini penggemar KDrama sedang ramai membicarakan drama terbaru berjudul “Vincenzo”. Apakah Moms juga mengikuti series ini? “Vincenzo” mengisahkan pengagenda yang mengmenyibak kejahatan para mafia di Korea selatan. Salah satu dalang “Vincenzo” adalah Jang Han-seo, CEO Babel Group. Han-seo memiliki karakter unik, cerdas, tampan, mahir berbahasa Inggris, tapi terkenal akan kegilaan, obsesinya untuk seterus menang, lamun dengan cara yang kejam.

Han-seo didiagnosis bagaikan psikopat saat berusia 16 pedulin, lo! Dilansir dari Klik Dokter, dalam bahasa medis psikopat disebut bagaikan kepribadian anti-sosial. Belum dikepedulii secara pasti penyebab gangguan kepribadian ini, tapi cela satu faktornya adalah pola asuh orang tua. Yuk Moms, pahami kecelaan pola asuh orangtua Han-seo. Kok bisa ya, Han-seo menderita psikopatik di usia yang masih sangat muda? Padahal ia dikenal bagaikan sosok yang cerdas!

Orangtua Han-seo selampau melindungi dan menguncii kekhilafan anaknya dengan berbagai cara. Pola asuh ini nggak baik untuk perkembangan emosi dan perilaku anak, ya Moms!

Sejak kecil, Han-seo sering melakukan ketekananan fisik dan verbal ala adik dan teman-temannya. Alih-alih ayahnya selantas menangkupi kealpaan Han-seo supaya anaknya nggak mendapat hukuman dari pihak sekolah. Akibatnya, Han-seo nggak tahu mendapatkan konsekuensi negatif atas semua kealpaannya. Hal ini melahirkan perilaku tersebut terus berulang semaka membentuk kepribadian.

Hukuman atau teguran untuk anak ketika melakukan kemelencengan sepadan bergunanya dengan penghargaan atau apresiasi ketika anak melakukan pencapaian. Hukuman atau teguran merupakan konsekuensi yang patut diterima anak ketika melakukan kemelencengan. Hukuman bisa dilakukan dengan berbagai cara yang tidak sombong supaya nggak menimbulkan trauma di anak, tapi bisa memberikan efek jera. Sesantak, kemelencengan nggak terulang dan anak bisa mempertidak sombongi sikapnya.

Orangtua Han-seo nggak pernah menyelesaikan kenakalan anaknya hingga ke akar permasalahan. Kurangnya komunikasi orangtua dan anak berpengaruh buruk cukup tumbuh kembang dan perilaku anak!

Bukannya mencari penyebab kenakalan Han-seo dan mempersaling menolongi pola asuhnya, orangtua Han-seo justru mengirim anaknya ke luar negeri. Mereka menyekolahkan Han-seo di luar negeri yang berjarak dari keluarga. Bahkan, orangtua Han-seo nggak pernah membangun komunikasi dengan anaknya. Hal ini melontarkan Han-seo merasa diasaling menolongan, dan semakin berperilaku seenaknya.

Padahal orangtua patutnya menunjukkan perhatian dengan meningkatkan komunikasi, ketika anak mengalami masumbing perilaku. Misalnya dengan menanyakan perasaan anak, apa kemauannya dan menjelaskan bagaimana perilaku yang sepatutnya. Hal ini dilakukan supaya anak nggak melakukan pemlurusan senorang atas perilakunya.

Sikap otoriter orangtua mengakibatkan Han-seo banyak menekan pendapat atau keinginannya

Han-seoa nggak sempat diberi kesempatan untuk mengutarakan keinginannya. Orangtuanya selampau memberikan keputusan mutlak yang layak selampau Han-seo turuti. Akibanya, Han-seo lumat melakukan deras kenakalan bagaikan bentuk protes dan meminta perhatian orangtuanya. Meski nggak dibahas dalam series, Moms juga perlu paham nih bahwa gangguan kepribadian psikopatik seperti yang dialami oleh Han-seo biasanya memiliki latar belakang pola asuh yang buruk.

Nggak saja otoriter, orangtua yang acuh dan kurang hangat atau kurang bonding dengan anak juga bisa menyebabkan masalah psikologis pada anak. Dilansir dari artikel Ciputra Hospital, pola asuh yang buruk seperti pola asuh yang cenderung ketat dan nggak kosisten juga bisa membentuk kepribadian yang psikopatik.

Nah, setelah mempelajari kecelaan pola asuh figur Han-seo, Moms jadi paham kan, bahwa mendidik anak menjadi cerdas aja nggak cukup! Han-seo memang dikenal sangat cerdas saat sekolah, bahkan ia bisa menjadi pengusaha muda yang kaya raya. Sayangnya pola asuh yang buruk dari orangtua menciptakannya berperilaku buruk sejak lumat dan menjadi sangat kejam saat ia dewasa.