Hampir dua minggu lamanya Dollar AS melemah akibat pandemic virus corona dan tidak adanya kebijakan konkret untuk mengangkat nilai tukar mata uang Dollar AS. Kini, mata uang dari Negeri Paman Sam kembali menguat setelah The Fed mempertahankan target inflasi dipertahankan sekitar 2%.
Alhasil, Dollar AS kembali menguat di pertengahan bulan September ini. Efek dari kenaikan nilai Dollar AS ini pun langsung terasa. Di pertengahan bulan ini, harga emas berangsur-angsur melemah sejak adanya penguatan nilai tukar Dollar AS.
Apabila Dollar AS semakin menguat, maka harga emas pun berangsur-angsur melemah dan perekonomian dari Negeri Paman Sam kembali normal. Oleh sebab itu, para investor kini masih menunggu langkah The Fed guna menentukan arah investasi.
Seberapa Besar Efek Kenaikan Nilai Tukar Dollar AS Terhadap Perekonomian Masyarakat Amerika Serikat?
Efek kenaikan nilai tukar Dollar AS terhadap perekonomian masyarakat Amerika Serikat ini cukup signifikan. Meskipun tak terlalu besar, penguatan nilai tukar mata uang ini diharapkan mampu mengurangi harga biaya kebutuhan sehari-hari dan meningkatkan daya beli masyarakat di tengah pandemi virus corona.
Oleh sebab itu, masyarakat berharap bahwa nilai tukar Dollar AS kembali normal agar harga-harga kebutuhan sehari-hari lebih terjangkau. Untuk itu, pemerintah Amerika Serikat beserta jajarannya membuat undang-undang dan kebijakan agar Dollar AS kembali menguat hingga akhir bulan September.
Selain itu, dengan kenaikan nilai tukar Dollar AS maka sektor ekonomi dari Negeri Paman Sam ini dapat menekan laju inflasi yang dapat menyebabkan krisis moneter. Hanya saja, pemerintah Amerika Serikat harus membuat kebijakan-kebijakan positif agar Dollar AS kembali terkatrol naik meskipun tidak terlalu signifikan.
Kebijakan Apa yang Diambil Oleh Pemerintah Amerika Serikat untuk Menyelamatkan Dollar AS?
Bukan perkara mudah menguatkan nilai tukar Dollar AS yang terpuruk sejak akhir bulan Agustus lalu. Agar Dollar AS tidak semakin jatuh, maka pemerintah Amerika Serikat merancang undang-undang bantuan virus corona bipartisan sekitar US$ 1,5 Triliyun Dollar AS. Alhasil, nilai tukar mata uang Dollar AS terkatrol naik sekitar 0,1% dari.
Kini Dollar AS diharapkan mampu mengikis harga emas yang semakin hari semakin tinggi. Tercatat, harga emas hari ini turun sekitar 0,1% karena penguatan Dollar AS karena adanya kebijakan bantuan keuangan dan keputusan The Fed menahan laju inflasi sekitar 2% di pertengahan bulan September ini.
Apakah Investor-Investor Masih Melirik Dollar AS Sebagai Pilihan Investasi Menggiurkan?
Semenjak nilai tukar mata uang Dollar AS anjlok hingga 0,4% dari akhir bulan Agustus, Dollar AS sempat “sepi peminat”. Hal ini disebabkan oleh besarnya kerugian yang ditanggung oleh para investor akibat jatuhnya nilai tukar Dollar AS dan menguatnya harga emas.
Tak heran jika para investor sempat “melirik” emas sebagai pilihan investasi pengganti Dollar AS. Para investor memilih emas sebagai pilihan investasi karena harga emas semakin hari semakin menguat cukup drastis. Di minggu pertama bulan September, harga emas naik sekitar 1%.
Harga emas naik karena Dollar AS melemah sekitar 0,2%. Di minggu kedua, harga emas kembali naik sekitar 1%. Harga emas naik juga disebabkan oleh melemahnya Dollar AS sekitar 0,4%. Pelemahan Dollar AS ini karena kebijakan dari European Bank Central (ECB) yang menekan nilai tukar Dollar AS dan menstabilkan nilai tukar mata uang Negara anggota Uni Eropa, yakni Euro.
Apakah Semua Harga Logam Mulia Mengalami Penurunan?
Hingga pertengahan bulan September ini, harga logam mulia masih cukup stabil kecuali emas. Bahkan harga perak naik sekitar 0,2% di angka US$ 27,20 per ounce. Sedangkan, palladium mengalami kenaikan cukup signifikan sekitar 3,8% di angka US$ 2.400,25 per ounce.
Kenaikan harga palladium ini menjadi kenaikan terbesar sejak bulan Maret tahun ini. Tak heran jika harga palladium di pasaran kini cukup mahal ketimbang logam mulia lainnya. Maka dari itu, palladium dapat Anda jadikan sebagai pilihan investasi selain emas.
Semenjak keluarnya keputusan The Fed yang mempertahankan target inflasi sebesar 2%, kini nilai tukar Dollar AS menguat sekitar 0,1%. Oleh karena itu, harga emas berangsur-angsur menyusut dan Dollar AS diprediksi menguat hingga akhir bulan apabila pemerintah Amerika Serikat mempertahankan kebijakan moneter.
KW : -
Desc : Semenjak keluarnya keputusan The Fed, nilai tukar Dollar AS menguat dan harga emas berangsur-angsur menyusut.